Waspadalah, Narkoba Bisa Jadi Musuh Jantung

Kamis, 18 Januari 2018 - 08:10 WIB
Waspadalah, Narkoba Bisa Jadi Musuh Jantung
Waspadalah, Narkoba Bisa Jadi Musuh Jantung
A A A
JAKARTA - Adiksi narkoba dapat memengaruhi kesehatan jantung. Efek yang terjadi pada jantung beragam, mulai dari gangguan ringan hingga berat dan berakibat fatal, seperti syok maupun henti jantung yang berakibat fatal.

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) memang meningkat di Tanah Air. Maka itu rehabilitasi adalah usaha untuk menyelamatkan para pengguna dari jeratan narkoba. Adapun treatment yang diberikan di panti rehabilitasi narkoba berupa bantuan medis serta konseling. Umumnya pasien akan tinggal selama beberapa bulan ke depan di panti tersebut guna menjalani perawatan.

Adiksi terhadap narkoba bukan hanya menyangkut dampaknya terhadap gangguan otak, peredaran darah, risiko tinggi terkena HIV/AIDS, maupun kesehatan mental saja. Namun juga terkait gangguan di berbagai organ tubuh lainnya seperti jantung. Efek yang terjadi pada jantung beragam, mulai dari gangguan ringan hingga berat. Sebut saja mulai dari kokain, amfetamin, dan ekstasi.

Ketiga jenis zat ini meningkatkan hormon katekolamin yang mengakibatkan jantung bekerja lebih keras. Akibatnya terjadi peningkatan tekanan darah secara mendadak yang otomatis kebutuhan oksigen otot jantung akan meningkat. Dan bila tidak tercukupi dapat menyebabkan keadaan kurang oksigen pada otot jantung atau disebut iskemia. Hingga akhirnya terjadi kematian otot jantung (infark).

"Efek jangka panjang dari penggunaan zat ini adalah kerusakan pada dinding pembuluh darah, baik pada pembuluh darah arteri besar maupun pembuluh darah koroner yang menyebabkan robekan pada dinding pembuluh darah," tutur dr. Teuku Istia Muda Perdan, SpJP, FIHA dari RS Jantung Diagram Siloam Hospitals Group.

Selain itu juga dapat terjadi kerusakan otot jantung yang mengganggu fungsi pompa jantung, dan gangguan irama jantung, baik denyut jantung menjadi sangat cepat hingga henti jantung.

Berbeda lagi dengan kelompok kedua yakni LSD dan psilocybin yang juga dikenal dengan mushroom). Kedua zat ini bersifat halusinogenik yang membuat pengguna mengalami halusinasi.

Peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, merupakan efek zat ini. Meski kadar peningkatan yang ditimbulkan tidak sejauh seperti yang disebabkan golongan kokain dan amfetamin. "Efek yang jarang terjadi tetapi cukup serius adalah gangguan irama jantung dimana denyut jantung meningkat menjadi sangat cepat," ujar pria yang akrab disapa dr. Dani ini.

Ia melanjutkan, morfin yang juga dikenal sebagai penangkal nyeri menyebabkan penurunan tekanan darah dan denyut jantung bagi penggunanya. Semakin tinggi dosis yang dikonsumsi semakin besar efeknya dalam menurunkan kerja jantung, hingga dapat berakibat fatal. Sebut saja mengalami syok dan henti jantung. Dr. Jeffrey Wirianto, SpJP, FIHA mengatakan, seringkali pasien sudah dalam keadaan henti jantung atau tidak sadarkan diri ketika dibawa ke rumah sakit.

Penggunaan Jarum Suntik Picu Endokarditis Infektif lebih jauh, penggunaan zat terlarang yang paling berisiko adalah jarum suntik terutama bila digunakan bergiliran yang membuka peluang terjangkitnya penyakit infeksi yang ditularkan melalui kontak darah. Contohnya seperti infeksi HIV, virus hepatitis, dan lainnya. Penggunaan jarum suntik juga dapat menyebabkan gangguan jantung. Yang paling sering adalah infeksi dinding bagian dalam rongga jantung atau endokarditis infektif.

Penyakit ini terjadi lantaran zat yang dimasukkan melalui jarum suntik dapat merusak dinding bagian dalam rongga jantung. Kemudian kuman yang juga ikut masuk akibat penggunaan jarum suntik yang tidak steril akan bersarang dan berkembang biak di dinding bagian dalam rongga jantung yang telah mengalami kerusakan tersebut.

Diperkirakan dengan semakin meningkatnya penggunaan zat terlarang dengan media jarum suntik, akan terjadi peningkatan kejadian edokarditis infektif ini. Perlu diketahui, kerusakan yang timbul pada organ jantung ini bersifat permanen dan cukup berat. Penggunaan zat-zat ini bersamaan dengan alkohol akan memperberat gangguan yang terjadi. (Sri Noviarni)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4532 seconds (0.1#10.140)